YOGYAKARTA, Universitas Respati Yogyakarta – Kementrian Kesehatan RI menetapkan, ASI eksklusif merupakan hak asasi bagi setiap bayi. Pemberian ASI yang berkelanjutan termasuk ke dalam ranah sektor kesehatan ibu anak yang merupakan aktivitas positif dan pilihan terbaik untuk ibu dan bayi. Dukungan penuh dari lingkungan sekitar ibu dan bayi merupakan salah satu kunci keberhasilan pemberian ASI, termasuk hal nya di lingkungan kawasan wisata.
Pentingnya sektor wisata dalam kegiatan pembangunan dan peluang pemasukan bagi industri pariwisata di Kota Yogyakarta, serta sektor kesehatan ibu anak yang berperan penting dalam kesejahteraan suatu daerah menjadi alasan krusial bagi tim peneliti Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) untuk dijalankan secara bersamaan pasca situasi pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, dosen UNRIYO yang terpilih menjadi pelaksana penelitian tematis swakelola Kota Yogyakarta tahun 2022 untuk kedua kalinya. Sebagai Ketua Tim Giyawati Yulilania Okinarum, S.ST., M.Keb. dengan anggotanya yakni Venny Vidayanti, S.Kep.,M.Kep dan Sri Hasta Mulyani, S.Kom. M.Kom.
Para peneliti ini beranggapan perlu adanya penyesuaian di Kota Yogyakarta agar wisatawan tetap aman, nyaman dan penuh kesadaran supaya tetap memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya sebagai salah satu pencegahan stunting, tentunya sambil berwisata di situasi apapun. Dengan demikian, tim dosen peneliti membuat solusi berupa inovasi aplikasi ‘Ruang Sehati’ dan ruang menyusui portabel sebagai bentuk Yogya kota wisata sayang ibu anak dalam upaya keberhasilan ASI eksklusif.
Ruang Sehati mobile app ini menghadirkan titik lokasi ruang laktasi di sekitar kawasan wisata di Kota Yogyakarta. Fitur e-growth untuk mendeteksi tumbuh kembang anak serta jadwal imunisasi, dan layanan konseling dengan konselor menyusui. Selain itu, Ruang Sehati juga menyediakan ruang menyusui portabel di Teras Malioboro 2 yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian instalasi.
“Harapannya anak tetap mendapatkan hak asasinya berupa pemberian ASI, ibu merasa nyaman menyusui sambil berwisata, sekaligus dapat memantau kondisi tumbuh kembang anak serta jadwal imunisasi, dan menggunakan layanan konsultasi menyusui oleh konselor laktasi secara gratis di aplikasi ini yang dapat diunduh di GooglePlay serta digunakan juga oleh user iOS”, ujar Giyawati Yulilania Okinarum, Kamis (26/05/2022).
Venny Vidayanti bersama Sri Hasta Mulyani menambahkan sebelum diluncurkan ke publik, aplikasi ini telah dilakukan uji kelayakan pakar media. Hasil dari uji kelayakan tersebut menyatakan aplikasi ini telah layak digunakan oleh masyarakat.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas produk riset kami, baik itu Ruang Sehati mobile app maupun ruang menyusui portabel untuk kebermanfaatan layanan publik di Kota Yogyakarta dengan tetap bekerja sama dengan sektor Pemerintah Kota Yogyakarta,” terangnya.
Sementara itu Pejabat Pembuat Keputusan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Yogyakarta, Sulistyo Handoko mengatakan inovasi Ruang Sehati sangat membantu program-program yang dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Dengan demikian masyarakat dapat terlayani dengan baik tanpa terkecuali, termasuk ibu menyusui maupun anak.
“Inovasi Ruang Sehati sebagai aplikasi yang terintegrasi dengan ruang menyusui portabel ini nantinya diharapkan sekali oleh kami selaku pemerintah Kota Yogyakarta, dapat menjadi layanan publik yang berguna tidak hanya bagi masyarakat Kota Yogyakarta saja, tetapi juga untuk para wisatawan,” jelasnya. (*)
.