YOGYAKARTA (ILKOM) – Puluhan ibu-ibu kader desa Plumbon sudah memadati Kalurahan Desa Plumbon, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Yogyakarta yang pagi itu menggunakan kaos seragam warna merah muda dan biru gelap. Bukan untuk menghadiri rapat kelurahan, namun ke-29 ibu-ibu kader ini sedang dibekali pelatihan dan pendampingan mengenai "Pemberdayaan Kader dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak Berbasis Storytelling" dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kolaborasi dosen Prodi Ilmu Komunikasi Program Sarjana dengan dosen Kebidanan Program Diploma Tiga, Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO). Acara yang diadakan Jumat (28/6/2024) lalu itu diterima langsung oleh Kamituwa Kalurahan Desa Plumbon, Afia Susiana Farida.
“Terima kasih kami sampaikan kepada UNRIYO yang sudah berkenan memberikan pelatihan kepada kader di desa kami yang mana ini sangat bermanfaat sebagai pencegahan kekerasan seksual pada anak yang makin marak terjadi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PKM, Dr. Eko Mindarsih, S.SiT, M.Kes mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader desa dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak melalui metode storytelling.
“Sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan membantu dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak di Desa Plumbon, Kecamatan Temon, Kulon Progo ini,” ungkapnya yang juga dosen Kebidanan Program D3.
Kurang lebih selama 4 jam materi pelatihan disampaikan oleh dua narasumber, yakni Dr. Masruroh, S.SiT., M.Pd dosen Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga, dan Mohammad Solihin, M.A. dosen Prodi Ilmu Komunikasi Program Sarjana UNRIYO. Didahului dengan mengisi pre-test dan diakhiri post-test.
Masruroh dalam materinya menjelaskan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pada anak. Ia menekankan pentingnya edukasi seksual kepada anak sejak dini agar mereka dapat terhindar dari bahaya kekerasan seksual.
Sedangkan Mohammad Solihin menjelaskan tentang storytelling sebagai metode yang efektif untuk menyampaikan pesan pencegahan kekerasan seksual pada anak. Storytelling dapat membantu anak-anak untuk memahami bahaya kekerasan seksual dan bagaimana cara untuk melindungi diri mereka.
“Storytelling ini sebetulnya sudah dilakukan oleh nenek moyang kita dalam bentuk bercerita atau mendongeng dengan menggunakan media lisan, kalau sekarang tidak hanya kata-kata, suara, dan gambar, namun juga bisa melalui video,” ujar Cak Sol panggilan akrab dosen ilmu komunikasi ini.
Tim pelatihan dan pendampingan dalam kegiatan PKM Kolaborasi dari hibah internal UNRIYO ini juga melibatkan dosen lainnya yakni Dewi Setyaningsih, S.SiT., M.P.H dari Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga. Sedangkan 3 mahasiswa yang juga ikut terlibat sebagai fasilitator yakni Adilia Evanti Isiqomah dan Diva Ananda dari Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga dan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Program Sarjana, Febbi Alfenia N. (CS)
Follow INSTAGRAM: @ilkom_unriyo
FACEBOOK: Prodi Ilmu Komunikasi Unriyo
YOUTUBE CHANNEL: Prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO