<?php echo $berita_read->judul_berita ?>

PRODI GIZI PROGRAM SARJANA MEMBENTUK NET (NUTRISIONIST EMERGENCY TEAM)

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tergolong wilayah yang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam, termasuk gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir, dan tanah longsor. Posisi geografis DIY yang dekat dengan zona subduksi lempeng tektonik serta keberadaan Gunung Merapi menjadikannya wilayah berisiko tinggi terhadap ancaman erupsi vulkanik dan gempa. Selain itu, curah hujan yang tinggi selama musim hujan sering kali menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Menghadapi kerentanan DIY terhadap bencana alam, kesiapsiagaan menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Langkah-langkah preventif seperti pendidikan kebencanaan, simulasi evakuasi, serta peningkatan kapasitas masyarakat dan infrastruktur tanggap darurat perlu terus ditingkatkan. Selain itu, koordinasi yang baik antara pemerintah, institusi lokal, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan respon cepat dan efektif ketika bencana terjadi, guna melindungi keselamatan dan kesejahteraan penduduk DIY.

Situasi kerentanan DIY terhadap bencana ini mendorong akademisi, termasuk dosen, untuk membentuk tim dosen dan mahasiswa yang siap menghadapi bencana. Partisipasi aktif akademisi sangat penting dalam merancang program kesiapsiagaan, seperti pelatihan tanggap darurat, penelitian kebencanaan, serta pengembangan solusi berbasis komunitas. Dengan melibatkan mahasiswa, tidak hanya kesadaran bencana yang ditingkatkan, tetapi juga terbentuk kemampuan teknis dan mental untuk menghadapi kondisi darurat, sehingga universitas berperan aktif dalam upaya mitigasi dan tanggap bencana di wilayah DIY.

Selain peran tim dosen dan mahasiswa secara umum, dosen dan mahasiswa di bidang gizi juga perlu menjalani pelatihan penanggulangan bencana, terutama dalam hal penyediaan makanan darurat dan pengelolaan dapur umum. Dalam situasi bencana, ketersediaan makanan yang bergizi dan aman menjadi sangat krusial untuk menjaga kesehatan para korban. Dengan kemampuan khusus ini, mereka dapat mendukung upaya pemulihan dengan memastikan distribusi makanan yang memadai serta membantu mencegah malnutrisi selama masa darurat dan pemulihan pascabencana.

Pada kesempatan ini, dosen Program Studi Gizi Universitas Respati Yogyakarta, yaitu Soepri Tjahjono Moedji Widodo, S.Pd., M.Pd., Inayah, S.Gz., M.Si., RD, dan Metty, S.Si., MPH, melalui program pengabdian masyarakat, berinisiatif mendirikan Nutrisionist Emergency Team (NET) saat ini diawali dengan penyelenggaraan pelatihan. Pelatihan Nutrisionist Emergency Team (NET)  dilaksanakan pada tanggal 14 September 2024 bertempat di Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta. Pelatihan ini dibuka oleh Ketua Program Studi Gizi Program Sarjana Ibu Devillya Puspita Dewi, S.Gz., MPH, pemateri dari BPPD Kabupaten Sleman Ibu Asih Kushartati, S. TP, MT, Lukman Chakim dari PMI DIY dan Ibu Inayah, S.Gz., M.Si., RD dari Prodi Gizi UNRIYO. Masing-masing menyajikan materi: Gizi Kebencanaan, Dapur Umum dan Penanganan gizi bayi dan balita sebelum dan saat bencana.

Selama Pelatihan Nutrisionist Emergency Team (NET) akan membentuk Tim Penaggulangan Bancana yang merespons kebutuhan gizi dalam situasi darurat bencana, dengan fokus pada penyediaan makanan darurat yang bergizi serta pengelolaan dapur umum, guna mendukung kesejahteraan korban dan memastikan pemulihan yang cepat dan tepat. Kedepannnya setelah NET terbentuk akan dilanjutkan dengan pelatihan lanjutan dan pembekalan yang akan melibatkan Dosen dan Mahasiswa Prodi Gizi Program Sarjana.

(spr)

.

Berita Sebelumnya Jadi Narasumber Cakap Digital Fest 2023, Mohammad Solihin Sampaikan Pentingnya Etis Bermedia…
Berita Selanjutnya Kiprah Universitas Respati Yogyakarta Go Internasional Di Malaysia