<?php echo $berita_read->judul_berita ?>

YOGYAKARTA – Satu lagi prestasi yang ditorehkan mahasiswa Prodi S-1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE), Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) dalam ajang Indonesian Youth Action (IYA) 2021 yang merupakan program pemberdayaan pemuda/pemudi Indonesia melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Namanya Putri Ratu Balqist atau yang biasa disapa Ratu ini berhasil lolos setelah melalui proses seleksi panjang menjadi salah satu peserta delegasi IYA bersama 17 peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Selama 6 hari mulai Selasa - Minggu (1-6/6/2021) lalu tepatnya di Dusun Kampung Baru, Desa Nanga Kantor Barat, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Ratu membawa misi sosial dalam kegiatan pengabdian yang bertajuk Youth Action #1 ini.

    “Sebagai volunteer tugas saya tidak hanya membantu membangun kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah terpencil dan di tengah hutan ini, namun juga harus siap mengabdikan keilmuan dan skill yang dimiliki melalui program-program kreatif yang telah ditentukan,” terang mahasiswa aktif semester 4 ini. 

    Setidaknya ada empat program kerja yang harus dijalankan oleh volunteer IYA ini. Diantaranya program kerja yang dibagi ke dalam divisi-divisi yaitu kesehatan, ekonomi kreatif, pendidikan, dan lingkungan. Untuk divisi pendidikan ada kelas inspirasi, taman baca masyarakat, PBBAB dasar, dan sekolah alam. Sedangkan divisi ekonomi diantaranya ada pembuatan abon, bazar, dan kerajinan tangan. Sementara itu divisi lingkungan ada pembuatan ecoenzym, pembuatan rumah pangan lestari, pembuatan penunjuk arah, pembuatan tempat sampah, dan pembuatan jamban. Kemudian divisi kesehatan ada MCU, sigiber, dan edukasi BAB.

    “Seluruh peserta sudah ditentukan divisi-divisinya beserta dengan ide-de kreatifnya masing-masing, tapi tetap harus ikut andil juga di program kerja divisi lain dan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Ratu yang kebagian di divisi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini .

    Terjun langsung melihat bagaimana tingkat pendidikan masyarakat di daerah pulau terpencil dan berada di tengah hutan memberikan kesan tersendiri bagi Ratu. Tidak hanya masalah perjalanan yang harus ditempuh sekitar 6 jam-an dari Labuan Bajo dengan naik sekoci untuk bisa sampai ke dusunnya, namun juga kendala tidak adanya jaringan sama sekali. 

    “Saya bersyukur mendapatkan pengalaman pengabdian yang berharga ini, di mana banyak mengajarkan tentang cinta, solidaritas, berbagi dan peduli dengan banyak masyarakat di Pulau Longos yang ternyata masih sangat butuh uluran tangan kita. Semoga semakin banyak kegiatan program pengabdian seperti ini,” ungkap gadis duta wisata Makassar ini yang selalu menekankan doa dan usaha harus beriringan. (cs)

 

FOLLOW INSTAGRAM: @ikom.respati

FACEBOOK: Prodi Ilmu Komunikasi Unriyo

YOUTUBE CHANNEL: Prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO

.

Berita Sebelumnya Pameran Aneka Karya Seni dan inovasi Prodi Sistem Informasi
Berita Selanjutnya Kunjungan Taiwan Education Center (TEC) ke Kampus UNRIYO