YOGYAKARTA (FISE) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE), Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) untuk pertama kalinya menggelar acara bergengsi “The 1st International Conference on Social Sciences and Economics (IConSE) 2024” secara virtual pada Sabtu, 21 September 2024 lalu. Acara ini menghadirkan pembicara dari Australia, Filipina, dan Indonesia, serta diikuti oleh lebih dari 160 peserta baik presenter maupun partisipan dari berbagai negara berdiskusi tentang kontribusi penting ilmu sosial dan ekonomi bagi masa depan yang berkelanjutan. Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Respati Yogyakarta, Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH, Sp.KKLP., dan Dekan FISE UNRIYO, Khaula Lutfiati Rohmah, S.E., Akt., M.Ak.CA.
“Alhamdulillah, ini pertama kalinya kami menggelar konferensi internasional IConSE sebagai forum bagi para dosen, peneliti, praktisi profesional, dan mahasiswa internasional untuk bertukar pikiran tentang kajian dan topik penelitian terkini yang membahas beberapa sub-topik ilmu sosial dan ekonomi dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan”, terang Mohammad Solihin, selaku General Chair IConSE 2024 yang juga dosen Prodi Ilmu Komunikasi.
Konferensi internasional dengan tema "Contribution of Social Sciences and Economics for Sustainable Future" ini menghadirkan tiga keynote speakers dari Edith Cowan University, Australia (Prof. Ferry Jie, Ph.D., FCILT., FCES.), Bukidnon State University, Philippines (Christine B. Tenorio, Ph.D.), dan Universitas Respati Yogyakarta, Indonesia (Galant Nanta Adhitya, S.S., M.A.), yang berbagi pandangan mereka mengenai peran ilmu sosial dan ekonomi dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Prof. Ferry Jie, dalam presentasinya membicarakan mengenai peluang penelitian manajemen rantai pasokan yang berkelanjutan. Menurutnya manajemen rantai pasokan berkelanjutan (SSCM) adalah serangkaian praktik manajerial yang melibatkan aliran informasi dan modal di antara organisasi-organisasi di sepanjang rantai pasokan, dengan mempertimbangkan persyaratan ekonomi, lingkungan dan sosial di semua tahap rantai pasokan, termasuk siklus hidup produk.
“Ada banyak peluang riset yang bisa dilakukan diantaranya supply chain network design, agile supply chain sustainability, lean thinking supply chain sustainability, supply chain society 5.0, dan sebagainya” kata Ferry Jie yang area risetnya supply chain and logistics management.
Sementara itu, Christine B. Tenorio membahas humaniora implementasi ilmu sosial di berbagai bidang.
“Masa depan ilmu humaniora dan ilmu sosial dalam pembangunan berkelanjutan terletak pada pendekatan interdisipliner di mana humaniora dan ilmu sosial berkolaborasi dengan ilmu pengetahuan alam dan teknologi untuk memecahkan masalah global yang kompleks,” ujar Christine.
Selain sesi pleno yang dipimpin oleh pembicara utama, konferensi ini juga terdiri dari sesi paralel, di mana para pemakalah mempresentasikan penelitian mereka. Sebanyak 38 paper dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Canada, Angola, India, Senegal, dan Amerika Serikat, diterima dan dipresentasikan dalam acara ini. Para peserta dapat memilih salah satu dari empat subtema yang sudah ditentukan oleh panitia, yaitu digital transmission, entrepreneurship, global issues, dan humanities.
Diskusi yang berlangsung selama konferensi ini menyoroti bagaimana penelitian di bidang ilmu sosial dan ekonomi dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menghadapi tantangan global serta mendukung upaya pembangunan yang berkelanjutan di masa depan.
Terima kasih kami ucapkan kepada para pemakalah di acara IConSE 2024 ini dan sampai jumpa di IConSE 2025. (Humas)
.