Yogyakarta, 11 Agustus 2023 - Kegiatan pengabdian masyarakat berjudul "Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Upaya Menuju Zero Case Stunting Kota Yogyakarta melalui Digitalisasi & Capacity Building Berbasis Creative Health" berhasil menyatukan langkah yang saling bersinergi antar pemangku kepentingan sehingga terbentuk kerjasama pentahelix dalam upaya percepatan penurunan stunting di Wilayah Kelurahan Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 01 dan 18 Juli, 01, 05 dan 12 Agustus 2023 melalui Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Hibah KEMRISTEKDIKTI Tahun 2023, yang dipimpin oleh Ketua Pengabdi Nur Khasanah yang merupakan dosen dari Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO dengan anggota tim Pengabdi Herliana Riska selaku dosen Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO dan Nurhadi Wijaya yang merupakan dosen program studi Informatika Program Sarjana, Fakultas Sains dan Teknologi UNRIYO, berikut Mahasiswa UNRIYO. Keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut dihadiri oleh Ibu-Ibu Kader Posyandu dan Kader PKK di Wilayah Kerja Kelurahan Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta dan pada saat pembukaan kegiatan PKM turut dihadiri pula oleh Bapak Susanto Dwi Antoro selaku Ketua DPRD Komisi B Kota Yogyakarta, Bapak Imron selaku Surveilans Puskesmas Umbulharjo 1, serta Lurah Pandeyan Umbulharjo yaitu Bapak Sugiyanto sebagai bentuk dukungan penuh terhadap upaya masyarakat dalam mencegah serta mengatasi permasalahan stunting yang cukup mengkhawatirkan.
Kegiatan posyandu merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas penduduk utamanya dibidang kesehatan, Sementara itu kader posyandu memiliki peran strategis dan sangat krusial dalam mengatasi berbagai permasalahan salah satunya masalah stunting melalui pemantauan tumbuh kembang balita hingga ikut serta melakukan upaya pencegahan baik itu melalui penyuluhan maupun penyediaan PMT.
Namun, beberapa tantangan ataupun kendala masih dirasakan oleh kader posyandu diantaranya belum adanya dasar acuan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan di Meja 4 Posyandu serta beberapa pencatatan kesehatan keluarga berisiko stunting masih konvensional seperti pencatatan ASI Eksklusif, imunisasi dan riwayat IMD serta kurangnya pengetahuan & keterampilan kader terkait penyediaan variasi PMT yang cenderung masih monoton.
Dalam kegiatan ini, tim pengabdi mengambil langkah inovatif dengan memadukan digitalisasi dan capacity building berbasis Creative Health. Pelatihan intensif diberikan kepada para kader posyandu mengenai penggunaan teknologi informasi, aplikasi pencatat data – data balita, Jenis – jenis Imunisasi, Pencatatan data Pemberian ASI serta strategi kreatif dalam penyampaian pesan-pesan penting kepada masyarakat.
Penggunaan teknologi digital menjadi langkah terobosan yang signifikan. Para kader dilatih dalam pemanfaatan aplikasi pendataan berbasis web dimana pada web tersebut juga terdapat materi – materi edukasi berupa tulisan, gambar dan video yang bertujuan memudahkan para kader, Ibu hamil dan Balita dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita secara akurat. Selain itu, strategi Creative Health diterapkan dalam merancang kampanye kesehatan mencegah stunting dilakukan dengan memberikan pelatihan – pelatihan seperti pelatihan penanaman sayur-sayuran sehat oleh ibu-ibu Kader Posyandu dan peternakan ikan lele sebagai salah satu sumber gizi untuk mencegah stunting.
Disamping pelatihan penanaman dan peternakan tersebut, pelatihan pembuatan PMT berupa fingerbites, makanan sehat sebagai pendamping ASI juga dilakukan pada pengabdian ini. Pelatihan pembuatan abon Ikan Lele dan Pembuatan makanan pendamping Sushi Khas Indonesia juga dilakukan dengan menghadirkan narasumber Bapak. Agus Setiyoko yang merupakan Dosen dan Praktisi Teknik Pangan dari UMBY.
Selain itu pelatihan pembuatan Healthly Pizza dengan topping sayuran tinggi zat besi dan kaya akan vitamin (Bayam Merah, wortel, jagung & brokoli) serta protein hewani dari olahan daging merah diberikan oleh ketua pengabdi yaitu Ibu Nur Khasanah. Implementasi dari pelatihan tersebut dilakukan pembagian pizza yang dibuat oleh para kader posyandu kepada para balita & orangtuanya pada saat kegiatan Posyandu bersamaan dengan agenda kegiatan edukasi Gizi Seimbang & Parenting Class berbasis Gender Partnership oleh tim pengabdi
Kepala Desa Bapak Sugianto menyambut baik langkah-langkah inovatif ini dan berharap agar kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, Tenaga Kesehatan, Akademisi dan masyarakat dapat terus berlanjut untuk mencapai target Zero Case Stunting di Kalurahan Pandeyan dan seluruh wilayah Kota Yogyakarta.
Ketua DPRD Komisi B Kota Yogyakarta juga memberikan apresiasi kepada tim pengabdian kepada masyarakat atas upaya nyata dalam memberdayakan kader posyandu serta menciptakan terobosan kreatif dalam mengatasi permasalahan stunting.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi yang diusung oleh kegiatan ini, diharapkan bahwa upaya bersama ini akan membawa perubahan positif yang signifikan dalam mengurangi kasus stunting di Kota Yogyakarta dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
.