<?php echo $berita_read->judul_berita ?>

YOGYAKARTA – Modul setebal 240 halaman itu terbagi dalam 6 bab yang ditulis oleh 17 penulis. Masing-masing penulis memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan bab-bab yang sudah ditentukan. Mohammad Solihin, dosen ilmu komunikasi Universitas Respati Yogyakarta yang menjadi salah satu tim penulis modul “Lentera Literasi Digital Indonesia: Panduan Literasi Digital Kaum Muda Indonesia Timur” ini kebagian menulis kasus pornografi. Kasus ini merupakan hasil dari FGD akhir tahun 2021 dengan kawan muda di Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilakukan oleh Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI) dalam kegiatan “Empowering Eastern Indonesia Youth in Digital World”. 

“Kasus pornografi di media digital dalam WhatsApp Grup ini menjadi bahan tulisan yang diberikan oleh JAPELIDI kepada saya. Memang tidak mudah untuk menuangkan apa saja yang harus dibahas di dalam modulnya,” ujar dosen yang akrab dipanggil Cak Sol ini. 

Modul yang sudah terbit dengan cetakan pertama Maret 2022 ini dengan ISBN 978-623-95233-9-8 dan E-ISBN 978-623-95233-8-1 ini dimulai dengan bab 1 “Memahami Literasi Digital, Memahami Modul”, kemudian bab 2 “Kawan Muda Etis Bermedia Digital”, bab 3 “Jadi Cakap & Keren di Dunia Digital”, bab 4 “Jangan Lengah, Pastikan Tak Ada Celah Kejahatan Digital!”, bab 5 “Cara Keren Berbudaya Digital”, dan bab 6 “Jadi Agen Literasi Digital untuk Indonesia Timur, Siapa Takut?”.

“Promosikan ekspresi kesusilaan, menolak pornografi merupakan sub bab dari bab 2 Kawan Muda Etis Bermedia Digital yang menjadi fokus dari tulisan saya di modul ini. Berbicara tentang semakin banyaknya kasus asusila pornografi yang harus berurusan dengan hukum dan dampaknya bagi masyarakat yang terpapar konten pornografi melalui media digital,” Ungkap Cak Sol.

Modul “Lentera Literasi Digital Indonesia: Panduan Literasi Digital Kaum Muda Indonesia Timur” disusun oleh tim penulis dari Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI) sebagai panduan bagi Kawan Muda JAPELIDI di Indonesia Timur dalam meningkatkan kompetensi literasi digital mereka yang lebih etis, cakap, aman, dan berbudaya di ruang digital. Modul ini disusun berdasarkan masukan Kawan Muda JAPELIDI di 5 wilayah Indonesia Timur yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Banjarmasin, Makassar, dan Maluku melalui rangkaian FGD pada akhir 2021 dalam program  “Empowering Eastern Indonesia Youth in Digital World” atau Penguatan Pemuda Indonesia Timur di Dunia Digital yang bekerjasama dengan U.S. Consulate General Surabaya dan MyAmerica Surabaya.

Walau begitu, modul panduan ini secara umum terbuka untuk digunakan oleh Kawan Muda Japelidi agar bisa menjadi lebih etis, cakap, aman, dan berbudaya di ruang digital. Unduh bukunya secara gratis! https://bit.ly/lenteraliterasidigital1 atau https://bit.ly/lenteraliterasidigital2. (cs)

 

Follow:
INSTAGRAM
 : @ilkom_unriyo
FACEBOOK : Prodi Ilmu Komunikasi Unriyo
YOUTUBE CHANNEL : Prodi Ilmu Komunikasi UNRIYO

.

Berita Sebelumnya Sidang Senat Terbuka UNRIYO Memperingati Dies Natalis Ke-14
Berita Selanjutnya Prodi Informatika Unriyo Luncurkan Website Pasar Jadul Lembah Si Cangkring